episode 17
Yoo Kyung berkata kalau ia tidak ingin sukses tanpa dilihat oleh Hyun Wook.
Hyun Wook akan masuk ke apartemen-nya dan Yoo Kyung memeluknya dari belakang.
Yoo Kyung : Apa kau tidak tahu berapa kali aku memikirkanmu dalam sehari?
Hyun Wook menarik tangan Yoo Kyung agar semakin erat memeluknya (huehehe) : Apa?
Yoo Kyung : 12 kali.
Hyun Wook : Sebanyak itu?
Yoo Kyung : Aku seharusnya yang pergi, bukan kau, tapi aku seharusnya yang keluar. Kau seharusnya berdiri di meja chef.
Aku tidak menyadari kalau kau sangat memperhatikan diriku sampai kau meninggalkan posisimu. Jika kau kembali, aku bisa melakukan lebih baik lagi. Aku tidak menyadari betapa berharganya waktu kita bersama, Chef. Aku sudah salah paham padamu.
Hyun Wook : Ikan mas, kau sudah selesai?
Yoo Kyung tersenyum dan mengangguk.
It was a really sweet scene.
Sae Young meminta Hyun Wook menemuinya. Ia berkata kalau sudah tidak punya rasa percaya diri lagi untuk memasak.
Sae Young : Aku minta maaf. Karena perasaan malu ini, aku tidak bisa mengangkat kepalaku. Aku bisa saja menang meskipun tidak melakukan hal itu. Tapi aku tidak percaya diri sehingga aku melukai orang yang kucintai untuk mendapatkan kemenangan. Aku meraih posisi pertama dengan penghianatan.
Itu adalah dua alasan mengapa aku merasa sangat kecewa dengan diriku sendiri hari ini. Kenyataan ini semua terjadi karena aku tidak percaya diri...
Hyun Wook : Chef (Guru mereka), lebih menyukaimu daripada aku. Jadi kekecewaan-nya mungkin lebih besar. Jadi jangan terlalu terluka karenanya dan aku juga bukannya tidak salah. Aku hanya ingin berdiri dengan bangga di depanmu.
Sae Young mengaku, dia yang sudah merekomendasikan Hyun Wook untuk kerja di La Sfera. Aku ingin kerja bersama denganmu.
Sae Young : Hyun Wook, demi dapur itu, dan aku, apa kau tidak bisa kembali? Ini adalah permintaan terakhirku padamu.
Hyun Wook tampak mempertimbangkan permintaan Sae Young.
Keesokannya di La Sfera, Para koki gelisah, apa makan siang hari ini bisa mereka atasi. Tiba-tiba Hyun Wook dan 3 koki Italia, juga Eun Soo jalan masuk ke dapur.
Semua kaget. Yoo Kyung kaget tapi senang. .
Hyun Wook berkata kalau Chef Oh Sae young tidak bisa ada disini saat ini, dan aku minta maaf dengan tulus pada kalian semua, karena masalah yang kutimbulkan di dapur ini karena alasan pribadiku.
Kim San dan Seol masuk. Seol terlihat stress dan menarik-narik rambutnya seperti orang gila
Hyun Wook : Setelah meninggalkan dapur ini, aku merasa tidak enak dan aku percaya kalau Chef oh Sae Young juga akan segera kembali. Kembali ke dapur ini dengan kalian semua benar2 menyenangkan.
Seok ho minta kesempatan bicara. Ia berkata kalau hubungan Hyun Wook dengan staf dapur ini beda dengan hubungan dua koki biasa. Seok ho yakin, asmara Hyun Wook akan membuat dapur kacau.
Seok Ho : Mengapa? Karena fungsi-fungsi dapur berdasar atas otoritas Chef. Mengapa? Karena indera perasa Chef akan kehilangan obyektifitasnya. Kumohon berjanjilah pada kami. Saat hubunganmu mengakibatkan masalah dalam masakan kami, jika itu terjadi. Kau sendiri yang akan memecat Seo Yoo Kyung.
Hyun Wook terlihat kesal. Yoo Kyung gelisah dan memandang Hyun Wook. Semua mata melihat ke arah Hyun Wook.
Seol yang setengah stress menegaskan, dia ingin kau berjanji.
Hyun Wook menghela nafas, Baik. Aku janji. Di saat aku kehilangan obyektifitasku dalam merasakan masakan, aku akan memecat Seo Yoo Kyung.
Seol melampiaskan tantrumnya di kantor Kim San, ia mondar mandir dan menarik rambutnya dan mengeluh panjang pendek, bagaimana? bagaimana? bagaimana ular itu bisa masuk kembali ke dapur ini? Aku akan mati, bagaimana aku bisa bertahan dengannya, San?
Kim San dengan tenang memeriksa laporan keuangan dan berkata kalau mereka membutuhkan Hyun Wook. Seol masih mengeluh dan Kim San tampaknya sudah kesal.
San berkata kalau ia memotong gaji Seol untuk menaikkan gaji para koki Korea.
Seol tidak percaya dan mengira Hyun Wook mengajukan syarat ini untuk kembali ke La Sfera. Tapi Kim San berkata kalau ia juga berpikir gaji Seol terlalu besar.
Seol mengeluh dan merengek, ia tidak bisa hidup dengan gaji dibawah sejuta Won, bagaimana ini, ia tidak bisa mempermalukan dirinya naik kendaraan umum, KA bawah tanah, dan bagaimana ia bisa hidup? Tapi Kim san tidak mau tahu, kalau begitu keluar saja. Tidak perlu cemberut seperti itu.
Akhirnya Seol mengalah dan jalan keluar.
Yoo Kyung tampak senang, meskipun ada ancaman ia bisa dipecat sewaktu-waktu, tapi melihat Hyun Wook mondar-mandir dengan giant-chopsticknya, Yoo Kyung senang sekali.
Ketika mengambil bahan masakan dari freezer, ia sempat mengirim sms pada Hyun Wook dan senyum manis.
Hyun Wook memanggil ketiga koki Itali dan Jung Ho Nam. Hyun Wook berterima kasih pada Ho Nam karena kerja keras dan mengisi posisi yang kosong.
Ho Nam menyindir, ini bukan pertama kalinya orang pergi begitu saja tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dapur.
Hyun Wook kesal, apa? Kau bicara itu agar aku mendengarnya atau kau bicara padaku?
Ho Nam berkata itu tergantung bagaimana orang yang mendengarnya. Hyun Wook berkata kalau mau mengeluh, langsung saja padanya.
Ho Nam benar2 mengatakan-nya, jika seorang pria meletakkan pisau dan keluar, seharusnya ia tidak kembali. Apa kau benar2 ingin kembali kesini dengan mereka?
Hyun Wook berkata, jadi kau selama menjalankan perintahku, kau menyimpan kekesalan dalam hatimu? Ho Nam berkata, tadi katanya dia bisa mengeluh.
Hyun wook menyudahi masalah ini dan berkata ia memutuskan untuk menambah menu pasta baru.
Yoo Kyung masuk dan Hyun Wook berkata kalau ia memutuskan menambah masakan pasta ginseng dalam menu.
Ji Hoon dkk berkata kalau pasta ginseng hanya disiapkan oleh Hyun Wook atau Sae Young. Tapi Ho Nam berkata, kemarin Yoo Kyung membuatnya.
Tiga koki Italia kaget. Hyun Wook minta Yoo Kyung membuat pasta ginseng itu. Ho Nam tidak setuju, apa mentang-mentang kemarin guru Hyun Wook memuji pasta Yoo Kyung, maka ia boleh membuatnya?
Akhirnya Hyun Wook mengalah dan minta Yoo Kyung membagi resep pasta ginsengnya pada Woo Deok, pemimpin koki pasta.
Sementara Yoo Kyung membuat pasta yang lainnya. Yoo Kyung sedikit merengut, tapi ia mengikuti perintah. Iya Chef.
Hyun Wook minta ke-4 koki keluar dan meninggalkan Yoo Kyung di dalam.
Hyun Wook minta maaf karena sudah mencuri resep Yoo Kyung.
Hyun Wook : Kau tahu, karena ini bukan restoran pasta kecil yang kau jalankan sendiri, tapi resto besar, kau tahu kau tidak bisa menyimpan resepmu sendiri, iya kan?
Yoo Kyung mengiyakan. Hyun Wook berkata, aku ini seperti pencuri, iya kan?
Yoo Kyung berkata kalau resep itu juga bukan seluruhnya miliknya, 90%-nya adalah resep Hyun Wook dan dia hanya menambah garnishnya saja. (penghias makanan)
Hyun Wook tidak setuju, itu bukan garnish. Garnish adalah sesuatu yang membuat masakan kelihatan lebih bagus (biasanya hanya untuk penampilannya saja) dan bukan hal yang penting seperti rasa masakan. Tapi idemu seperti garam dalam dapur kita.
Hyun Wook : Kau tahu pentingnya garam dalam dapur, iya kan?
Yoo kyung : Iya, Chef.
Hyun Wook : Jadilah terang dan garam dalam dapur kita. (Recites the Bible's verse, hehe.. )
Yoo Kyung ketawa geli, dan mengangguk.
Yoo Kyung jalan keluar dan dicegat oleh ketiga koki pasta keren itu.
Deok : Hei, Seo Yoo Kyung. Bagaimana kau tahu caranya membuat pasta ginseng? Kau benar2 hebat.
Yoo Kyung senyum dan berkata kalau Chef memberikan buku catatan miliknya, dari situlah Yoo Kyung belajar membuat pasta ginseng. Tidak mungkin ia bisa membuatnya sendiri.
Ini semakin membuat ketiga koki Italia itu tidak terima, mereka tidak percaya Chef memberikan buku catatan-nya pada Yoo Kyung.
Philip : Tidak ada satu orangpun yang pernah melihat catatan itu. (Bahkan Sae Young juga tidak)
Deok : Seo Yoo Kyung, serahkan buku catatan itu. Berikan pada kami.
Ji Hoon : Dimana buku catatan itu?
Semuanya memaksa Yoo Kyung menyerahkan catatan Hyun Wook. Mereka tidak menyadari kalau Chef ada di belakang dan mendengar semuanya.
Hyun Wook jalan mendekat dan memukuli kepala tiga anak buahnya itu, kalian brengsek.
Hyun Wook marah2 dan berdiri di samping Yoo Kyung, Apa kalian preman kampung? Kenapa kalian mencoba mencuri buku catatan-nya? kenapa? Seo Yoo Kyung!
Yoo Kyung : Ya Chef.
Hyun wook : Aku jelas memberi perintah untuk memberikan resep pasta ginseng-MU pada mereka, mengerti?
Yoo Kyung mengerti.
Ji Hoon protes, Hyun Wook keterlaluan, bagaimana bisa memberikan buku catatan itu pada Seo Yoo Kyung. Philip menambahkan, meskipun kau tergila-gila padanya...tapi belum selesai bicara..Hyun Wook sudah memarahi mereka.
Hyun Wook : Itu milikku, jadi terserah aku.
Ketiganya mengaku, apa yang dilakukan Hyun Wook menyakiti perasaan mereka.
Hyun Wook mengancam : jika kalian mengambil buku catatan dari Seo Yoo Kyung dengan kekerasan, kalian semua mati. Mengerti? jawab aku!
Koki Italia : YA, Chef!
Hyun Wook ngomel, kalian seperti preman kampung yang mengambil uang dari anak kecil.
Lalu Hyun wook menggandeng tangan Yoo Kyung, ayo ikut aku.
Ji Hoon tidak percaya, mereka bahkan bergandengan tangan?
Hyun Wook menjelaskan pada Yoo Kyung, tiga koki itu cemburu hanya karena kesetiaan, jadi jangan takut.
Hyun Wook juga minta Yoo Kyung waspada, jangan sampai mereka mengambil buku catatan-nya.
Yoo Kyung jadi kasihan pada mereka dan tanya apa ia berikan saja buku itu, agar mereka bisa melihatnya, Chef?
Hyun Wook tidak setuju, karena semua isinya adalah kegagalan.
Yoo Kyung : Jadi apa artinya kau memberikannya padaku karena itu adalah kegagalanmu?
Hyun Wook : Apa?
Yoo Kyung : Kalau itu isinya kesuksesan, maka kau akan memberikannya pada mereka?
Hyun Wook menghela nafas dan menarik Yoo Kyung, mendorongnya ke tembok, lalu...menjitaknya hahaha...Kau sudah mulai melawanku ya, seperti Ho Nam?
Eun Soo masuk ke kantor Hyun Wook dan memberikan hadiah untuk Chef-nya, sebatang lolipop, Hyun Wook geli.
Keduanya menikmati lolipop dan Hyun Wook mengeluh, bagaimana dia bisa kalah denganmu? Seo Yoo Kyung itu..dia bahkan tidak memberikan yang seperti ini padaku, dan hanya kerja terus sepanjang waktu.
Eun Soo mengerti, tapi itu mungkin karena Yoo Kyung adalah pacarmu.
Hyun Wook : Apa maksudmu?
Eun Soo : Dia sangat gugup dalam menyiapkan setiap masakan. Yoo Kyung berusaha keras agar tidak menjadi beban.
Hyun Wook berkata ia juga gugup. Lalu menyuruh Eun Soo agar gugup juga, Eun Soo setuju, ya, jadi gugup. Ok.
Yoo kyung mulai mengajarkan resep pasta ginsengnya pada koki Italia. Yoo Kyung berkata, kalau ia memasak daging babi lebih dulu, baru memasukkan daging sapi.
Philip : Jika kau terlalu lama memasak daging sapi, dagingnya bisa keras.
Deok membenarkan, dan lemak dari babi bisa memperkaya rasa.
Philip : Benar, rasa dari daging babi bisa memperkaya rasa daging sapi dan membuatnya lembut.
Ji Hoon memuji Yoo Kyung, kau boleh juga.
Deok menumis daging dan sayur, lalu menuangkan anggur dan memasukkan pasta dalam tumisan.
Semua mencobanya, enak.
Ji Hoon meminta Deok membuat satu porsi pasta lagi. Deok heran, tapi Ji Hoon berkeras, cepatlah. Ia langsung mengirim sms pada Hyun Wook.
Ketiga koki dan Yoo Kyung menunggu Hyun Wook. Mereka berkata sudah sukses membuat pasta ginseng.
Semua menunggu Hyun Wook mencobanya. Ji Hoon tanya dari dua porsi pasta ini, mana yang buatan Seo Yoo Kyung?
Hyun Wook kesal, lalu memberi kode pada Ji Hoon untuk mendekat dan menjitak Ji Hoon, berani mengetesku? Tidak ada yang dibuat oleh Seo Yoo Kyung. Puas?
Hyun Wook : Deok, yang sudah memegang wajan selama 10 tahun, dan Seo Yoo Kyung yang baru saja mulai, bagaimana bisa memiliki kemampuan yang sama dalam menggoyangkan wajan ? Agar saus bisa menempel seperti ini, diperlukan keahlian yang setara dengan Deok baru mungkin.
Yoo Kyung berkata jadi resepnya di tangan Deok menjadi lebih enak? Hyun Wook mengingatkan, itu bukan resep Yoo Kyung saja, tapi resep dapur ini. Lalu menyuruh Eun Soo memberikan lolipop pada Yoo kyung.
Sebenarnya Ji Hoon melakukan itu untuk memastikan obyektifitas penilaian Hyun Wook, karena kata2 Seok Ho lumayan menakutkan, iya kan?
Yoo Kyung bertemu Kim San dan tanya mengenai Sae Young. Apa dia baik-baik saja? Yoo Kyung berkata kalau Sae Young tidak pulang ke rumah semalam.
Kim San berkata kalau Sae Young hanya ingin sendirian untuk sementara. Yoo Kyung tidak perlu cemas.
Bagi Yoo Kyung, Sae Young adalah contoh dan ia ingin sekali menjadi orang seperti Sae Young.
Dapur berjalan seperti biasa. Semua sibuk mengolah pesanan. Lalu ada pesanan scalop. Hyun Wook memberikan pesanan itu untuk Yoo Kyung.
Yoo Kyung mulai mengerjakan 2 porsi scalop panggang. Hyun Wook minta Yoo Kyung memberikan ekstra untuk dicicipi.
Yoo Kyung memberikan sampel scalopnya. Hyun Wook mencicipi dan mengangguk, lulus. Kau tidak perlu membuat sampel lagi.
Yoo Kyung senang sekali. Scalopnya dibawa ke pelanggan.
Di luar, Seol dan yang lain melayani tamu seperti biasa. Lalu ia mendekati seorang wanita dan tanya apa ada sesuatu dengan makanan-nya. Wanita itu berkata kalau ia sangat sensitif dengan aroma.
Wanita itu berkata aroma scalop ini tidak terlalu ia sukai.
Sebenarnya wanita itu tidak meminta Seol untuk membawa kembali ke dapur, tapi Seol berkata kalau nama baik La Sfera dipertaruhkan dan juga ada alasan untuk cari perkara dengan Hyun Wook. Seol kembali ke dapur dengan scalop itu.
Seol dengan penuh kemenangan berkata pada Hyun Wook, bagaimana ini, makanan yang sudah lolos dari meja Chef tapi ditolak oleh pelanggan. Yoo Kyung kaget, scalopku?
Deok juga heran, tidak pernah ada masakan yang ditolak sejak Chef tiba di La Sfera, tapi kali ini masakan Seo Yoo Kyung ditolak. Chef, apa kau mulai kehilangan obyektifitasmu dalam merasakan? Deok merasakannya dan berkata ini tidak bisa dikatakan kesalahan Chef atau Seo Yoo Kyung, tapi kenyataan-nya memang ada sedikit bau.
Koki lain berkata kalau Seung Jae menggunakan wajan lama, tapi tidak pernah mendapat keluhan seperti itu. Dia tahu bagaimana menghilangkan bau saat memanggang, seperti seni.
Hyun Wook bingung dan juga kesal, apa ini? Sampel yang kau berikan padaku tadi tidak seperti ini. Apa yang terjadi?
Yoo Kyung juga bingung, ia melakukan hal yang persis sama, keduanya dimasak dengan cara persis sama.
Hyun Wook jalan ke arah Yoo Kyung. Jadi, sampel untukku dimasak di wajan baru dan yang lain dari wajan lama?
Yoo Kyung memandangi dua wajannya, dan ia minta maaf. Hyun Wook marah, apa itu alasanmu?
Hyun Wook : Apa kau pikir itu bisa dijadikan sebagai alasannya?
Yoo Kyung : Aku tidak cari alasan, Chef.
Hyun Wook : Wow..Seo Yoo Kyung lebih baik menggunakan wajan baru mulai sekarang, jika ia tidak mau mendengar keluhan dengan scalopnya. Koki apa yang harus selalu menggunakan wajan baru setiap kali mereka memanggang scalop. Menggunakan wajan yang berusia 100 tahun tapi tetap bisa memasak scalop tanpa ada bau, adalah koki sejati. Apa kau mengerti?
Yoo Kyung wajahnya merah, ya Chef.
Hyun Wook : Lakukan lagi.
Sementara itu, koki Hee Joo juga semakin mirip Hyun Wook. Ia menghentikan Chan Hee yang akan menyajikan saus krim dan saladnya.
Dengan sumpit besar, Hee Joo minta Chan Hee mengulang masakannya lagi, karena warnanya aneh. Apa kau menggunakan wajan yang kau pakai menumis kepala udang?
Hee Joo tidak mau dengar alasan, lakukan lagi!
Mi Hee masuk dan mengeluh, Chef! kau semakin mirip seseorang, kau tahu siapa!
Hee Joo marah dan menjitak kedua kepala kakak beradik Park itu, kau berani melawan Chef? hahaha...
Sae Young duduk sendiri di cafe dan seorang pria menemuinya. Ternyata itu Reporter Yoo. Sae Young sepertinya akan mengatakan sesuatu di media mengenai rumor yang berkembang
Seol mengajak Seok Ho dan ketiga koki Korea makan daging panggang dan minum2. Seol mulai memanggang daging, tapi Seung Jae melarang-nya, hei, hei! cara Seol salah.
Seol berkata dia lupa, disini ada semua koki panggang ahli. Seok Ho meminta Ho Nam dan Seung Jae memanggang daging untuk mereka.
Ho Nam menjelaskan, untuk segala macam daging, kau hanya perlu membaliknya sekali. Kau tinggal mengendalikan panas dan lama memanggang saja. Tapi itu tidak bisa kau pelajari hanya dalam waktu semalam. Seung Jae dan Ho Nam ketawa.
Bahkan kalau kau mengerti semuanya, mengendalikan panas juga harus menggunakan insting, dan itu sulit bagi pemula. Itu sesuatu yang tidak bisa dilakukan Seo Yoo Kyung.
Sunbae Yoo Kyung berkata kalau Yoo Kyung itu ada di bagian dimana ia paling sering menerima keluhan. Karena masakannya akan dirasakan pertama kali oleh pelanggan. Karena lidah biasanya belum kena makanan lain jadi lebih sensitif, ini untuk mengetes apa Chef benar2 obyektif atau tidak, semuanya ketawa dan bersulang. Kita lihat saja, ok?
Di dapur La Sfera, Yoo Kyung belum pulang dan sibuk mencuci wajan demi wajan, ia menggosok wajan dengan garam dan mencucinya dengan sabun.
Hyun Wook melihatnya dan mendekati Yoo Kyung.
Hyun Wook : Ikan mas! satu kesalahan saja darimu itu lebih buruh dari pada 10 kesalahan dari koki lain.
Yoo Kyung mengerti dan minta maaf.
Hyun Wook mohon agar tidak membuat perhatian semua orang tertuju kepada mereka berdua. Agar Yoo Kyung jangan melakukan kesalahan lagi.
Lama kelamaan Hyun Wook kesal melihat Yoo Kyung yang terus saja mencuci wajan. Ia mengambil wajan dan membilasnya, Apa kau berencana mencuci semua wajan ini setiap hari untuk menghilangkan bau bekas bakaran? Apa itu yang akan kau lakukan? Kau ini membuatku frustrasi.
Yoo Kyung tahu, semua wajan ini harus mereka pakai bersama dan ia tidak bisa memilih wajan baru terus. Hyun Wook berkata, coba saja kau lakukan ini selama 3 hari dan pergelangan tanganmu akan sakit. Meskipun kau ingin memegang wajan, kau tidak akan bisa. Apa kau kerja disini untuk mencuci wajan? Koki harus meningkatkan keahliannya.
Hyun Wook : Kenapa kau bertempur dengan wajannya? Jika mau bertempur, bertempurlah dengan api. Mengerti?
Yoo Kyung : Aku tidak bisa merasakan api, jadi aku terintimidasi, Chef.
Hyun Wook memerintah Yoo Kyung mengeluarkan scalop. Hyun Wook mulai menyalakan kompor, meletakkan wajan, menuang minyak dan mengecilkan api. Yoo Kyung heran, kau mengecilkan api sampai segitu?
Hyun Wook : Kenapa kau hanya mengandalkan api? ada minyak yang sudah panas karena api.
Yoo Kyung : Minyak?
Hyun Wook mulai memasak scalop, minyak panas itu hanya memasak bagian luar scalop,
Yoo Kyung heran, tapi jika kau mengecilkan api sampai segitu, apa suhu minyak tidak turun? Hyun wook menjelaskan, kendalikan suhu minyak dengan mengendalikan panas wajan yang menampung minyaknya.
Scalop Hyun Wook selesai dan Yoo Kyung mencicipinya, enak. Aku hanya merasakan rasa minyak zaitun dan rasa gurih scalop. Tidak ada bau yang lain, Chef.
Hyun Wook : Baik, sudah cukup rasa kagumnya, sekarang giliranmu. Tahu bagaimana caranya, itu penting, latihan dan latihan terus itu paling penting. Kumohon, luluslah dari pengendalian panas.
Yoo Kyung tanya apa Hyun Wook marah dan frustrasi karena dirinya. Apa aku membuatmu gugup? Hyun Wook mengaku. Aku juga tidak tahu alasan mengapa aku sangat keras kepadamu.
Kim Kang menemui Sae Young dan memintanya pulang. Tapi Sae Young berkata ia terlalu malu untuk ketemu koki pemula yang tinggal bersamanya.
Kang : Maksudmu koki yang disukai San? Lalu apa rencanamu. Rumor itu, itu tidak benar, iya kan?
Sae Young menyesal, seharusnya ia menceritakan semuanya pada Kim Kang, apa yang diperbuat Sae Young di Italia.
Dapur sibuk. Semua memasak pesanan dan Yoo Kyung menyiapkan scalop. Seung Jae tanya terus, berapa lama lagi? ayo cepat! Karena mereka membuat set menu, jadi harus selesai dengan waktu yang berurutan.
Yoo Kyung selesai dan memberikan scalopnya pada Hyun Wook. Hyun Wook tidak meloloskannya, ulangi lagi.
Seung Jae protes, dia sudah mulai memasak menu yang lain. Hyun Wook minta semua berhenti, semuanya tunggu 6 menit sebelum mulai lagi.
Semua koki protes, Chef! Pastanya akan jadi lembek.
Yoo Kyung menyerahkan scalopnya kembali dan Hyun Wook minta diulangi lagi. Seung Jae tidak mengerti dan mencicipi scalop Yoo Kyung, tidak apa-apa.
Seung Jae mulai heran, apa ini tidak cukup bagus untuk diloloskan? Sous Chef, rasakan ini.
Para koki protes, Chef, karena Yoo Kyung, line lain jadi kacau. Bukankah masakan Sang shik dan Yoo Kyung keluar bersamaan? Chef, apa kau jadi terlalu keras?
Hyun Wook marah : Apa Chef kalian ini tidak punya tulang belakang seperti gurita, yang tidak bisa membedakan kapan harus keras atau tidak? Makanan itu adalah yang pertama dirasakan oleh pelanggan. Kalian ingin menyajikan pada mereka makanan yang tidak cukup bagus hanya karena waktu? Seperti itu?
Mereka protes, kalau begitu, pindahkan Seo Yoo Kyung dari bagian awal ke yang paling akhir. Kenapa tidak memindahkannya ke bagian dessert? Tidak masalah jika pencuci mulut keluar lebih lambat.
Hyun Wook tidak punya pilihan, dan meminta Yoo Kyung pindah ke pencuci mulut.
Ji Hoon mengambil piring scalop Yoo Kyung dan memasukkan scalop ke mulut Philip. Philip terlihat heran. Ini karena Chef terlalu perfeksionis dan terus saja minta Yoo Kyung mengulang scalopnya.
Jam makan selesai dan Yoo Kyung duduk lemas di dekat bar.
Kim San duduk di sampingnya dan tanya berapa scalop yang ditolak hari ini?
Yoo Kyung : Sebagai presiden, apa kau tidak cemas dengan biaya karena kita menyia-nyiakan makanan?
San mengaku, ia cemas. Tapi ia marah pada Chef-mu, bukan padamu. Hyun Wook muncul dan Yoo Kyung berdiri memberi salam.
Kim San tanya kapan Hyun Wook berencana meloloskan scalop Yoo Kyung?
Hyun Wook berkata naikkan saja budget persediaan mereka. Aku percaya Seo Yoo Kyung berencana menggunakan semua scalop di Korea.
Yoo Kyung menunduk.
Ayah Yoo Kyung tiba-tiba datang, apa itu kau Yoo Kyung?
Ketiganya kaget. Apalagi Yoo Kyung, semua langsung siap grak.
Yoo Kyung panik dan tanya kenapa ayahnya tiba2 datang. Ayahnya dengan kesal berkata ia datang karena waktu itu Yoo Kyung berkata ia bingung diantara dua pria.
Yoo Kyung malu sekali dan berusaha menutup mulut ayahnya. Yoo Kyung mengenalkan San, ini Presiden kami..
Ayah Yoo Kyung minta putrinya duduk, juga kedua pria di kanan kiri Yoo Kyung. Dengan sekali scan saja, ayah Yoo Kyung tahu kalau kedua pria itu adalah yang disebutkan putrinya.
Tanpa sungkan ia tanya, apa ini kedua pria itu? keduanya menyukaimu?
Yoo Kyung malu sekali dan sepertinya berharap bumi menelannya.
Ayah Yoo Kyung : Yang punya banyak uang, kepribadian baik, toleran..orang yang bilang semua masakanmu enak, siapa diantara mereka berdua?
Yoo Kyung diam saja, lalu Hyun Wook berkata pasti bukan dia.
San maju dan tersenyum : Halo, Ayah. hehehe...
Kedua pria itu gugup juga, ketemu calon mertua..
Ayah Yoo Kyung melihat ke arah Hyun Wook, lalu yang lainnya ..
Hyun Wook berdiri dan berkata : Halo, Ayah. Ya, itu pasti saya.
Yoo Kyung mengajak ayahnya keluar, tapi tidak digubris, dan ayahnya mengajak mereka makan snack bersama.
Tapi tidak berempat, hanya salah satu dari mereka, agar Ayahnya bisa menilai.
Ayah Yoo Kyung mengijinkan San pulang. Lalu ia meminta Hyun Wook ke dapur dan membuat makanan kecil.
Hyun Wook kaget, tapi ia menunjukkan jalan, oh ya, ya silakan.
Ketiganya jalan ke dapur. Yoo Kyung jalan sambil menoleh pada San dengan pandangan minta maaf.
San hanya melambai, pergi sana. Lalu ia berdiri saja sendirian di ruang makan. Arrgh..K-drama, why u always left the 2nd lead behind? 2nd lead is always the best.
Di dalam, Hyun Wook ingin memasakkan sesuatu tapi ayah Yoo Kyung menolak. Ia ingin makan masakan putrinya.
Yoo Kyung heran. Masakan apa yang paling sering kau buat akhir2 ini, buatkan aku itu.
Yoo Kyung mulai masak scalop. Ayah Yoo Kyung melihat dengan ingin tahu sementara Hyun Wook terlihat cemas.
Ayah Yoo Kyung berkata ke Hyun Wook : Kata2 kalau dia menyukai pria belum pernah keluar dari mulutnya sebelumnya. Aku sangat terkejut sehingga aku datang sendiri untuk melihat, meskipun tahu kalau itu tidak sopan. Tapi tidak apa-apa, iya kan?
Hyun Wook : Tentu saja, tidak apa-apa.
Ayah Yoo Kyung : Aku suka pria yang tadi kusuruh pulang.
Hyun Wook sedikit gelisah.
Ayah Yoo Kyung : Tapi dia tidak pernah mendengarkanku, jadi kau tidak perlu cemas tentang itu.
Ayah Yoo Kyung mengamati putrinya memasak. Yoo Kyung memanggang scalop, mengoleskan saus, menghias dengan jeruk mandarin, daun mint, membuat karamel, menaruh krim dan meletakkan scalop, lalu mengoleskan saus.
Yoo Kyung mengulurkan piring berisi scalop pada ayahnya, cobalah, ayah.
Ayah Yoo kyung memarahinya, kenapa kau tidak minta ijin Chefmu dulu, bukankah masakan itu harus lulus dari Chef baru di sajikan?
Ayah Yoo Kyung minta Hyun Wook mencicipinya. Hyun Wook mencicipinya dan...ulangi lagi.
Yoo Kyung terkejut, tapi ia mengerjakan lagi.
Untuk kedua kalinya, Yoo Kyung masak scalop dan Hyun Wook menolaknya lagi, ulangi.
Yoo Kyung dengan lemas kembali dan mengulang. Tapi scalop yang ketiga juga ditolak.
Ayah Yoo Kyung menyindir, kita akan menghabiskan malam disini.
Yoo Kyung berkata akan mengulang. Tapi Ayahnya sudah hilang kesabaran, apa kau kerja seperti ini sepanjang hari disini?
Ayah Yoo Kyung tanya : Berapa harganya ini, sehingga ia (Yoo Kyung) harus berwajah seperti itu? Bagaimana itu dikatakan wajah wanita yang sedang jatuh cinta? Sejak ia berkata menyukaimu, aku tidak bisa melakukan yang lain. Aku bahkan tidak bisa kerja dengan benar.
Hyun Wook minta maaf. Yoo Kyung berkata ia tidak apa-apa. Aku sudah merasa malu dengan ketidakmampuanku tanpa kau membuatnya lebih buruk lagi.
Ayahnya marah, kau pikir hanya kau yang malu? Aku juga merasa malu.
Hyun Wook membujuk, agar Ayah mengijinkan Yoo Kyung mencoba satu kali lagi. Tapi Ayah Yoo Kyung sudah terlanjur kesal dan jalan keluar. Ayah!
Hyun Wook minta Yoo Kyung mengejar ayahnya.
Yoo Kyung marah, apa kau harus melakukan itu di depan ayahku? Aku tidak akan menyajikannya ke pelanggan! Apa kau harus memperlakukanku seperti itu padahal aku hanya membuatnya untuk ayahku?
Yoo Kyung mulai menangis, apa kau harus menunjukkan padanya bagaimana piringku ditolak?
Hyun Wook minta maaf dan berusaha memeluk Yoo Kyung, tapi tangannya ditepis. Aku diam saja karena aku menahannya. Apa kau pikir aku ini batu tanpa perasaan Chef?
Hyun Wook : Jangan menangis.
Ia mencoba memeluk lagi, tapi Yoo Kyung mendorongnya dengan marah.
Hyun Wook : Selama aku Chef-nya, meskipun aku tidak memasaknya sendiri, itu masih masakanku yang akan disajikan. Dan ini pertama kalinya masakanku akan disajikan pada ayahmu. Apa aku bisa meloloskannya begitu saja? Apa kau tidak tahu perasaanku, aku ingin ayahmu berpikir baik tentangku.
Yoo Kyung menangis, aku tidak tahu. Aku tidak mau dengar itu, meskipun kau benar. Aku muak dan lelah sekarang. Aku tidak mau mendengarnya lagi.
Hyun Wook : Aku mengerti, jangan menangis. Ia bergerak memeluk Yoo Kyung. Tapi didorong dengan keras, lalu Yoo Kyung menangis semakin keras.
Hyun Wook putus asa : Lalu mengapa kau tidak membuatnya dengan benar dari pertama?
Tangisan Yoo Kyung semakin keras. Hyun Wook mengalah, jangan menangis. Aku minta maaf. Hyun Wook memeluk Yoo Kyung dengan erat kali ini.
Hyun Wook : Aku minta maaf. Jangan menangis.
Ayah Yoo Kyung sudah sampai luar restoran, ia berdiri dan berpikir sejenak, lalu jalan masuk lagi. Melihat keduanya berpelukan di dapur, Ayah Yoo Kyung membentak : Berdiri terpisah!
Yoo Kyung dan Hyun Wook kaget lalu segera memisahkan diri. Yoo Kyung masih terisak.
Ayah Yoo Kyung ke Hyun Wook : Kau, datanglah ke restoranku. Urat paling licin dan menuntut dari seseorang adalah lidah. Jangan hanya menggunakan lidahmu sendiri, tapi percayalah dengan lidah Yoo Kyung juga. Aku ingin tahu apa yang akan kau katakan setelah mencoba sup mie rempah-ku. (Kaya mie kari mungkin ya..yummy..)
Ayah Yoo Kyung minta keduanya pergi ke restoran mie-nya. Lalu ayah Yoo Kyung pergi. Sebelumnya ia menyuruh putrinya menghapus air matanya, memalukan, menangis di depan seorang pria.
Setelah mengatar Ayahnya keluar, Yoo Kyung masuk lagi dan Hyun Wook masih cemas, kau tidak apa-apa?
Yoo Kyung tersenyum sedikit, Chef, kupikir dia menyukaimu.
Hyun Wook tidak percaya. Yoo Kyung berkata ayahnya mengundang mereka datang ke restoran-nya, berarti dia menyukaimu.
Hyun Wook tersenyum : Benarkah?
Keduanya ketawa lega.
Hyun Wook memegang bahu Yoo Kyung, apa kau tahu apa yang terjadi jika kau tertawa setelah menangis?
Yoo Kyung ketawa, aku tidak tahu.
Hyun Wook : Tidak? kau benar2 tidak tahu?
Yoo Kyung senang, ayah minta kita datang bersama. Lalu mengacungkan jempolnya.
Hyun Wook akhirnya memeluk Yoo Kyung lagi dan ketawa.
Spoiler ep 18
Tidak ada komentar:
Posting Komentar